News

Ade & Brothers, Salam perpisahan sementara dari Ade

Pianis muda Muhammad Ade Irawan kembali tampil di Java Jazz Festival (JJF) 2013 bersama combonya, Ade & Brothers. Ia akan bermain dengan formasi JJF tahun lalu; Ade Irawan, pemain doublebass Doni Sundjojo dan drummer Sandy Winarta. Trio ini merupakan perpaduan tiga musisi jazz dengan style (gaya main jazz) yang sebenarnya tidak sama, namun mencoba untuk bereksperimen dan fokus untuk memainkan materi-materi yang mereka pilih bersama.

Seperti kekhasan Ade & Brothers dalam setiap penampilannya, akan terdapat beberapa genre jazz dalam performancenya, seperti swing, blues, latin dan fusion. Khusus di pesta jazz internasional kali ini akan dimainkan dua atau tiga lagu karya orisinil Ade, yaitu ”Fusionatic”, ”My Angel” dan ”Refugee”, serta selebihnya adalah lagu-lagu standard dari musisi legenda jazz.

Rising star di ranah jazz tanah air ini dilahirkan sebagai tuna netra pada 15 Januari 1994 di Colchester, Inggris. Mengenal nada musik sejak berumur 2.5 tahun dan selanjutnya secara otodidak belajar sendiri keyboard dan piano dengan hanya mempergunakan indera pendengarannya.

Ade, yang mulai bermain musik jazz pada usia kesembilan, bertemu dengan lingkungan tumbuh yang memungkinkan ia rapat berinteraksi dengan musik jazz saat tinggal di Chicago pada periode 2004-2007. Di kota yang memiliki nafas blues dan jazz itu ia kerap manggung di acara-acara Chicago Cultural Center, menjadi pengisi tetap acara bulanan Jazz Links Jam Session, berpartisipasi di Winter Jazz Festival serta main di Chicago Jazz Festival di Millenium Park, Chicago. Kemahirannya di atas bilah piano membawa Ade bermain dengan banyak musisi Amerika Serikat dan sejak 2006 ia menjadi anggota Jazz Links Student Council (Jazz Institute of Chicago).

Sepulangnya Ade dan keluarga ke Tanah Air pada 2008, ia pun aktif manggung, antara lain dalam jam sessions Komunitas Jazz Chic’s dan Komunitas Jazz Kemayoran. Sosok Jaya Suprana, Presiden Direktur Jamu Cap Jago yang juga dikenal sebagai pianis musik klasik, kemudian banyak membantu dan membimbing  kiprah Ade selama di tanah air.

Single atau album resmi yang merekam permainan piano Ade Irawan memang belum ada hingga sekarang. Namun jejak musikalnya dapat ditelusuri di beberapa album yang sudah rilis seperti di album terakhir Dewa Budjana, Dawai in Paradise, dan album kompilasi Benyamin On Jazz dimana Ade mengisi piano untuk sebuah lagu alm maestro Benyamin yang dinyanyikan oleh Ina Kamarie. Dokumentasi Ade juga ada di projek-projek yang sedang dalam proses finalisasi seperti album Kemala Ayu, Album Eddy Syakroni Quartet dan album soprano saksofonis Devian Zikri. Ini semua merupakan bukti tekad Muhammad Ade Irawan untuk terus belajar meningkatkan permainan pianonya dan terus berkolaborasi dengan berbagai musisi jazz Indonesia.

Performance Ade di JJF 2013 merupakan performance terakhir Ade di Jakarta tahun ini, sebelum rencana untuk ”berguru kembali” dalam komunitas jazz di Amerika Serikat. Ade akan tinggal di Los Angeles sekitar tiga tahun kedepan dan berangkat dari tanah air sekitar bulan April atau Mei 2013. Jika dapat menyiasati sisa waktunya, Ade Irawan sangat ingin merekam setidaknya 10 lagu karangannya sebagai tanda mata perpisahan sementara dengan para penggemarnya di tanah air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker