Agaknya, tajuk keluaran terbaru songstress Laura Fygi, The Best Is Yet to Come, adalah perwujudan penantian lama. Sepanjang dua dekade karir Laura, baru di album ke-12 ini dirinya tampil dengan iringan big band. Daftarnya terambil dari lagu-lagu jazz standar dalam The Great American Songbook, yang dahulu menjadi andalan Frank Sinatra, Tony Bennett, Peggy Lee, maupun idola Laura, Julie London.
Vokal Laura yang berjangkau contralto, serta karakteristik smoky dan tebal, terdengar begitu menyatu dengan iringan big band yang dikemudikan oleh Jan Menu dan Johan Plomp. Keduanya memang telah lama mendampingi Laura, baik tur maupun rekaman. Di album ini, dapat disimak aksi Johan lewat kontrabas, serta Jan atas hembusan saksofon bariton, yang menyelipkan solo dalam ballad “I’ve Got a Crush on You.”
Kehebatan Laura Fygi bukanlah hal teknis semata, namun lebih kepada caranya bercerita, menyampaikan makna atas lirik di tiap lagu yang ia bawakan. Nikmati tuturnya dalam “It’s Easy to Remember” yang melankolis, juga kisah patah hati untuk “The Good Life.” Namun dapat pula beralih centil dan menggemaskan, semisal “Too Darn Hot” dan “Fever.”
Tampak juga sensualitas jazz latin pada “That Old Black Magic,” pun ekstase swing atas “Cheek to Cheek” yang cerah ceria. Aransemen khas New Orleans hadir dalam nomor “You and the Night and the Music,” beraksen gemerincing tamborin. Ditutup dengan nyanyian berbahasa Mandarin, “Rose, Rose, I Love You” adaptasi Inggris atas lagu buatan tahun 1940, dengan judul asli “Méigui méigui wǒ ài nǐ,” ternyata Laura cukup fasih melafalkannya.
Laura Fygi is too darn hot!
Album: The Best Is Yet to Come
Label: T2 Entertainment, 2011
01. The Best Is Yet to Come
02. Smile
03. Too Darn Hot
04. I’ve Got a Crush on You
05. This Can’t Be Love
06. Cheek to Cheek
07. Fever
08. That Old Black Magic
09. It’s Easy to Remember
10. You and the Night and the Music
11. Old Devil Moon
12. The Good Life
13. Rose, Rose, I Love You
