Review

Euforia Wajib 2012: Romain Collin – The Calling

Menyimak Romain Collin adalah cara istimewa mengenali bahwa ada komposisi yang dibuat eksklusif untuk piano. Bahwa baris-baris partitur si komponis punya idiosinkrasi semacam itu sebenarnya sudah ada dalam opus musik klasik yang ditulis spesifik untuk piano. Maka tak berlebihan jika NPR memuji “The Calling” sebagai kemunculan kembar Rachmaninoff dan Radiohead dalam sebuah ulasan penampilan live di 2010 yang konon dramatik dan memicu imajinasi sinematik. Nomer tersebut menjadi tajuk album ke dua Collin, debutnya pada label Palmetto, dalam isyarat literal bahwa musik adalah panggilan spiritualnya.

romain-collin-the-calling-front-cover.jpg
Romain Collin – The Calling

Kalau Radiohead dan musik klasik disebut-sebut, maka berulang kali kreasi kontemporer pasca-Esbjörn Svensson Trio (e.s.t.) diasosiasikan pada kelompok yang sekaligus memagari zona Nordic pada atlas geo-musikal itu. Perbatasan khayali itu lahir dari kualitas eksklusif bangun trio jazz akustik yang melarutkan diri dengan pengaruh musik klasik Eropa dalam narasi moderen seperti dipopulerkan e.s.t., bahkan masuk (diterima luas) tangga lagu pop ataupun diputar di MTV (bukan diterima dalam prasangka label jazz). Ternyata Romain Collin tak pernah serius dengarkan e.s.t. untuk menyatakan bahwa ada garis lurus pengaruh walaupun “Airborne” misalnya, seolah memberi petunjuk itu. Ia merasa lebih dipengaruhi lanskap musik Amerika sejak pindah dari Eropa di usia 16 tahun yang uniknya, secara paralel dengan gaya lingkar Skandinavia, tetap sama-sama dipengaruhi musik klasik dalam hal konsentrasi pembentukan suara alias sensibilitas sentuhan pada piano. Nomer “Runner’s High” sebagai ilustrasi, menampilkan modulasi dinamika yang mapan dalam deras melodi yang elegan.

Dengan segala keteraturannya, ruang improvisasi pada tiap nomer memang jadi terdengar serba terencana, seperti cadenza. Akan tetapi, ruh kuat improvisasi bebas jazz didorong ke depan oleh aksen rapat Kendrick Scott, penabuh drum Terence Blanchard, Robert Glasper, dll. Scott yang hampir selalu bisa mengorkestrasikan apapun langsung di tempat, selalu jitu memilih tekstur yang tepat untuk mengisi daerah bayang-bayang kanvas lapang Collin, entah itu variasi kompleks “Pennywise The Clown” yang provokatif atau pukulan latar tanpa stik dalam konteks solo piano balladStop This Train” yang diambil dari gitaris-penyanyi pop John Mayer. Figur lain yang elementer adalah kontrabasis Luques Curtis yang lebih cenderung tampil membaur di belakang.

Collin menjatuhkan pilihannya pada “The Storm” untuk membuka album ini dengan argumentasi meyakinkan, bahwa trek yang menyusul di belakangnya akan memakai bingkai musik trio-plus-ambience yang sama. Gitaris John Shannon pun memainkan manipulasi bunyi lolongan distortif pada nomer pendek yang berakhir kurang dari tiga menit itu dengan pengaya pria berbicara samar dalam nada marah di ujungnya. Jika sebelumnya trio pianis Vijay Iyer berhasil merebut perhatian pada Grammy 2010 dan dinomer-satukan banyak publikasi saat itu dengan “Historicity“, rasanya album ini adalah euforia yang wajib menyusul berikutnya.

Daftar Lagu “The Calling” (Palmetto, 2012):

1. The Storm
2. The Calling
3. Runner’s High
4. Stop This Train
5. Burn. Down.
6. Pennywise The Clown
7. Greyshot
8. Strange
9. Nica’s Dream
10. Airborne
11. Aftermath
12. One Last Try

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker