Review

Frank Vignola & Vinny Raniolo – Melody Magic

Album: Melody Magic
Label: Azica Records, 2013

01. Symphony No. 5 in C minor, Op. 67: I. Allegro con brio
02. Carmen, Act I: Habanera: L’amour est un oiseau rebelle
03. Scheherazade, Op. 35
04. Peer Gynt Suite No. 1, Op. 46: I. Morning Mood
05. If I Fell – Here, There and Everywhere
06. Dust in the Wind
07. Violin Partita No. 2 in D minor, BWV 1004: I. Allemande
08. Violin Concerto in E minor, Op. 64, MWV O14: I. Allegro molto appassionato
09. Swan Lake Suite, Op. 20a: I. Scene
10. Eye of the Tiger
11. Walking on the Moon

Frank Vignola & Vinny Raniolo - Melody Magic
Frank Vignola & Vinny Raniolo – Melody Magic

Gitaris Frank Vignola selain dikenal atas permainan versatil pula merupakan musisi eklektik. Preferensi musiknya luas mencakup jazz straight-ahead, fusion, gyspy jazz, r&b, musik klasik hingga rock. Menyebut Les Paul, Charlie Christian, Django Reinhardt, Wes Montgomery, Eddie van Halen sampai Frank Zappa sebagai panutan, pastinya Frank memiliki kepekaan melodi yang luar biasa serta cemerlang mengeksekusi bunyi lewat gitarnya.

Awali tahun 2013 Frank bersama partner in crime Vinny Raniolo merilis Melody Magic yang berisi sejumlah aransemen mahakarya musik klasik dan lagu popular abad ke-20. Singkat kata, mulai dari Bach, Beethoven hingga [the] Beatles ada di album ini.

Sebagai pembuka adalah distingsi motif “Allegro con brio” milik Beethoven dari Simfoni kelima yang melaju dalam balutan flamenco. Tema utamanya tetap dimainkan seperti tertulis, setidaknya  sampai fase improvisasi. Mungkin bukan pilihan utama bagi pecandu kemurnian genre, namun di nomor selanjutnya yaitu tafsiran atas aria “Habanera” gubahan Georges Bizet terbilang representatif – berakar pada musik Spanyol.

Nikmati sejuknya duet gitar/akordeon oleh Frank dan Julien Labro dalam “Allemande” yang aslinya dibuat  J.S. Bach untuk solo violin berbentuk partita. Sedangkan “Scheherazade” seolah mempertemukan Nikolai Rimsky-Korsakov dengan Django Reinhardt yang berakhir sesi blues 12 bar. Lain halnya “Scene” yang terambil dari suita ballet “Swan Lake” Tchaikovsky, kental sekali aksen blues atasnya sampai-sampai di beberapa frase terasa seperti “Summertime” kepunyaan Gershwin.

Lepas dari aransemen musik klasik, alunan merdu lagu The Beatles “If I Fell – Here, There and Everywhere” turut dibawakan. Simak juga rendisi santai “Dust in the Wind” terhias selipan unison gitar-violin-akordeon pada garapan energik gypsy jazz-rock untuk “Eye of the Tiger,” yang kemudian membawa kepada nomor penutup dalam goyangan reggae dari tembang hit The Police “Walking on the Moon.”

Musisi

Frank Vignola: gitar
Vinny Raniolo: gitar
Mark Egan: bas
Cassidy Holden: kontrabas
Julien Labro: akordeon
Zach Brock: violin

 

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker