Review

Rob Mazurek Octet – Skull Sessions

Album: Skull Sessions
Label: Cuneiform Records, 2013

1. Galactic Ice Skeleton
2. Voodoo and the Petrified Forest
3. Passing Light Screams
4. Skull Caves of Alderon
5. Keeping the Light Up

Rob Mazurek Octet - Skull Sessions
Rob Mazurek Octet – Skull Sessions

Seniman bunyi dan visual pula dikenal sebagai kornetis jagoan Rob Mazurek memulai petualangan barunya lewat rilis Skull Sessions, dalam formasi Rob Mazurek Octet dengan musisi lintas negara berikut instrumen lintas kultural. Terlebih lagi garapan musiknya yang multi-faset, eksperimental juga singular, siap membawa pendengarnya untuk keluar dari zona nyaman sebuah genre konvensional.

Line-up oktet ini terekstrak dari sejumlah proyek Rob terdahulu; Nicole Mitchell, John Herndon dan Jason Adasiewicz (Exploding Star Orchestra) serta São Paulo Underground, grup yang ia bentuk saat bermukim di salah satu kota besar di Brasil tersebut bersama Mauricio Takara dan Guilherme Granado. Turut melengkapi ialah Thomas Rohrer dan Carlos Issa.

Seluruh trek dalam Skull Sessions merupakan improvisasi kolektif antar pemain yang bersifat episodik menurut temanya masing-masing. Dengarkan olah bunyi menarik ring modulator oleh Rob sambil ia meniup kornet pada enigmasi fiksi-ilmiah “Galactic Ice Skeleton” terlampir fusion era 1970-an, beralih ritus tribal “Voodoo and the Petrified Forest” hadirkan irama Brasilia dalam balutan elektro-akustik saat gesekan rabeca Thomas bertemu tepuk cavaquinho Mauricio dan Nicole dengan tiupan piccolo, dilapisi rampak drum John yang ekstatik.

Jason suguhkan introduksi vibrafon ekspesional pada “Skull Caves of Alderon” berciri ritme perkusif interlocking yang selanjutnya diambil alih sengau martellato rabeca dan semburan kornet menuju fase akhir berkesan katastrofik. Album ini disudahi oleh bunyi elusif yang dominan elektronika “Keeping the Light Up,” nomor berdurasi paling singkat tak sampai lima menit.

Personil

Rob Mazurek: cornet, ring modulator
Nicole Mitchell: piccolo, flute, vokal
John Herndon: drum
Jason Adasiewicz: vibrafon
Mauricio Takara: cavaquinho, perkusi
Guilherme Granado: kibor, elektronika
Thomas Rohrer: rabeca, saksofon
Carlos Issa: gitar, elektronika

 

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker