Review

Billy Martin’s Wicked Knee – Heels Over Head

Album: Heels Over Head
Label: Amulet Records, 2013

01. Ghumba Zumba
02. Theme One
03. Button to Button
04. Rendezvous
05. 99%
06. Muffaletta
07. Sugarfoot Stomp
08. Chamans Interlude
09. Canta y no Llores
10. Mbwemofolo
11. Noctiluca

Billy Martin's Wicked Knee - Heels Over Head
Billy Martin’s Wicked Knee – Heels Over Head

Melalui keluaran terbaru Heels Over Head ini, Billy Martin menguji nyali untuk wujudkan niat yang lama terpendam. Kreasi bunyi yang disebut Billy sebagai “ragtime funk,” ketika beat drum bertemu dengan sound instrumen brass (tiup logam) dalam balutan komposisi jam band lintas jaman, dari New Orleans hingga avant-garde dan apapun di antaranya.

Seperti halnya kedua rekan John Medeski dan Chris Wood (Medeski Martin & WoodMMW), Billy pun memiliki proyek suplemen, salah satunya kuartet Wicked Knee yang bermain di album ini, mendapuk brassmen Steven Bernstein (trumpet), Curtis Fowlkes (trombon) dan Marcus Rojas (tuba). Inilah rilis perdana mereka, mendaftar sebelas trek rendisi pula orisinil yang penuh ide-ide segar dan pastinya bikin goyang.

Berawal fanfare “Ghumba Zumba” yang lincah dan ceria, lajunya beralih swing yang teridentifikasi lewat walking bass Marcus atas tubanya untuk “Theme One,” sedangkan Billy menjaga tempo sambil menanggapi tiupan panas Curtis dan Steven. Hadir pula vokalis Shelley Hirsch pada trek bersyair politis “99%” yang dilagukan singular dan begitu imajinatif.

Di tangan (atau kaki?) Wicked Knee, entri klasik “Sugarfoot Stomp” milik King Oliver terdengar funky dan antik pada saat bersamaan. Jika ingin berdansa, putarlah irama ajek “Button to Button” serta “Muffaletta” yang sangat groovy berkelir blues. Alih-alih berperan sebagai banda mariachi dengan topi sombrero, Billy dan ketiga rekan menyajikan aransemen jenaka atas “Canta y no Llores” walaupun tanpa berdendang penggalan lirik “Ay, ay, ay, ay…”

Steven, Curtis dan Marcus mainkan intrikasi tiup logam pada garapan atonal “Rendezvous,” pun preferensi avant-garde yang elusif tertera dalam komposisi “Chamans Interlude” saat Billy berikan tekstur bunyi spesifik waterphone sembari memukul drum secara impulsif. Semakin menjadi-jadi lewat riuhnya “Mbwemofolo” menuju trek akhir petualangan yang sangat misterius bertajuk “Noctiluca.”

Musisi

Billy Martin: drum, perkusi, waterphone
Steven Bernstein: trumpet, slide trumpet
Curtis Fowlkes: trombon
Marcus Rojas: tuba
Shelley Hirsch: vokal (trek 5)

 

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker