BID (Balawan Ito Deva) – Lost in Bali

Album: Lost in Bali
Label: Bumi Records/Balawan Music Training Center, 2014

1. Devo Kelono
2. Free Wi Funk
3.
4. Playing Duet Again After 18 Years Not So Much Improvement ;-p
5. OMG Best Drum N Bass in Ubud Area Wkkk Lol
6. Bali Belly Blues, Too Much Spicy
7. Numpak Prau Nang Tengah Laut Sanur, Mugo-mugo Slamet
8. Keluar Bandara Belok Kiri Imam Bonjol lalu Teuku Umar Lempeng Saja Masbro

BID – Lost in Bali

Pada sampul belakang album ini tertulis: “Warning. All song are spontanenous. Except Numpak Prau Nang Tengah Laut Sanur Mugo-mugo Slamet.” Dan memang demikian adanya, keseluruhan lagu dalam album Lost in Bali dibuat spontan, dan direkam langsung oleh tiga orang; Balawan, Ito dan Deva. Beberapa judul komposisi terlihat begitu panjang dan seperti dibuat “asal-asalan” sekadar untuk menandai perbedaan antar trek satu dengan yang lain. Sah-sah saja. Inilah guyonan yang jarang kita temui di album-album musik pada umumnya.

Soal judul lagu yang panjang ini mengingatkan kita pada judul lagu yang panjang karangan Fairport Convention: “Sir B. McKenzie’s Daughter’s Lament For The 77th Mounted Lancers’ Retreat From The Straits Of Loch Knombe, In The Year Of Our Lord 1727, On The Occasion Of The Announcement Of Her Marriage To The Laird Of Kinleakie,” atau gubahan Remy Sylado: “Requiem Cinta Damai dari beberapa orang anak yang nakal, dan negong, tapi yang cerdik dan cendekia, buat beberapa orang paus yang mereka kagumi, tapi yang kepalang keduanya sekaligus telah dipanggil pulang ke Rahmatullah, pada suatu hari ngenes di Ano Domine 1978 menurut Seiko Time.”

BID adalah Balawan (gitar), Ito Kurdhi (bas elektrik), Deva Permana (drum). Menurut penuturan Balawan, album ini dikerjakan sebagai media uji musikalitas saja. “Sebagian besar komposisi dikerjakan tanpa ada konsep sama sekali, tidak ada partitur, bahkan nada dasar juga tidak ditentukan. Berbeda sekali dengan album saya yang lain,” ujarnya.

Balawan, gitaris yang dikenal dengan touch tapping tersebut memang memiliki idealisme tersendiri pada album yang diluncurkan paruh pertama 2014 ini. “Album ini menguji kejujuran kita bermusik,” tegasnya. (Erie Setiawan/WartaJazz)

Exit mobile version