Review

Theo Croker – AfroPhysicist

Album: AfroPhysicist
Label: DDB/Okeh Records, 2014

01. Alapa (For Doc)
02. Realize
03. It’s Not You It’s Me (But You Didn’t Help)
04. Light Skinned Beauty
05. Wanting Your Love
06. Save Your Love for Me
07. Visions
08. The Fundamentals
09. Roy Allan
10. Moody’s Mood for Love
11. I Can’t Help It
12. Bo Masekela

Theo Croker - AfroPhysicist
Theo Croker – AfroPhysicist

Peniup trumpet bernama lengkap Theodore Lee Croker ialah salah satu talenta muda, yang punya cukup banyak peran di samping hanya bermain trumpet. Theo Croker juga membuat komposisi, aransemen, serta menjadi bandleader/kondakter di sejumlah ansambel. Menyusul dua album terdahulu atas namanya sendiri, Theo merilis AfroPhysicist yang berisi selusin trek pilihan, campuran antara karya orisinil dan rendisi.

Bukan sekadar kebetulan jika Theo memilih trumpet sebagai instrumen utamanya, ia adalah cucu dari trumpeter legendaris Doc Cheatham (1905–1997). Di album ini, Theo mengawali dengan sebuah rekognisi kepada sang kakek lewat tiupan solo “Alapa (For Doc)” yang tergambar ibarat madah dari New Orleans. Akan tetapi, di nomor kedua “Realize” mendadak bergoyang retro yang membawa nuansa gemerlap 1970-an di lantai dansa, berikut cabikan gitar David Gilmore jelang akhir birama.

Beberapa bintang tamu pula dihadirkan, antara lain vibrafonis Steffon Harris dalam terawang “Visions,” sesama trumpeter Roy Hargrove yang juga sumbang suara untuk sang ayah, di nomor berlekuk Afrobeat “Roy Allan.” Penembang Dee Dee Bridgewater dapat disimak nyanyiannya pada lagu soulful “Save Your Love for Me,” rendisi “I Can’t Help It” dengan irama kompleks dan ditampilkan sangat rancak, serta balada “Moody’s Mood for Love” yang mengayun elegan.

Trek “Light Skinned Beauty” dapat dikatakan sebagai polimer bunyi, menjalin beragam molekul funk, rock, R&B, bebop melalui ikatan blues dari trumpet Theo sebagai kompasnya. Ia pun tampilkan kepiawaian tiup-meniup bersama reedman Irwin Hall dalam “The Fundamentals” seperti tengah mengoperasikan reaktor nuklir. Teruntuk Hugh Masekala, Theo akhirnya menutup eksperimennya kali ini dengan persamaan repetisi motif “Bo Masekela.”

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker