Review

Mindi Abair – In Hi-Fi Stereo

“Saya tidak mencoba membuat rekaman jazz, saya menginginkan sesuatu yang merupakan kemunduran dan itu terinspirasi oleh lagu-lagu yang lebih tua” kata Mindi Abair dalam sebuah wawancara dengan majalah Reviting Riffs.
Seniman mana pun yang menganggap serius keahliannya pasti akan mencapai titik dalam perjalanan ketika sejarah tidak lagi dapat diabaikan. Garis langsung antara musik sekarang dan masa lalu menjadi terlalu penting untuk diabaikan, dan kekayaan generasi lampau yang tiba-tiba ditemukan kembali-dan akhirnya ditafsirkan ulang untuk era baru.
Pemain saksofon, penyanyi, dan penulis lagu telah menemukan titik kritis itu. Setelah lebih dari satu dekade dia telah mundur selangkah dari kepekaan jazz kontemporer yang lebih halus dan merangkul suara dekade terakhir-khususnya tahun 60-an dan awal 70-an, periode yang secara luas dianggap sebagai tahun emasnya musik R&B dan funk, hasilnya adalah album ini, “In Hi-Fi Stereo”.
Album ini menangkap istetika mentah dan edgy dari zaman keemasan itu, ketika lempengan vinyl dapat secara instan menyatukan band dan pendengar di ruangan yang sama dan membangun hubungan yang mendalam dan abadi.
Sarat dengan alur infeksi yang dihasilkan oleh kru pemain berkaliber tinggi, “In Hi-Fi Stereo” menghidupkan kembali percikan untuk telinga generasi baru.
Diproduseri bersama oleh Mindi Abair dan andalan R&B Rex Rideout dan sejumlah pemain tamu seperti: drummer veteran James Gadson (pemain sesi reguler untuk Bill Withers, Amos Lee, dan Nikita Costa), bassis Reggie McBride (bermain untuk Aretha Franklin, Rickie Lee Jones, dan Keb “Mo”), dan teman sekelas Mindi Abair di Berklee seperti: Lalah Hathaway juga Ryan Collins dan Ryan Harris.
Album yang rilis 18 Mei 2010 ini menampilkan sebelas buah lagu, dibuka dengan; “Any Way You Want” sampai “The Alley”.
Menyimak album ini, seolah kita mendengarkan James Brown, The Temptations, Junior Walker, The Four Tops, Archie Bell and the Drell saat kembali menjelajahi nostalgia tahun 1960-an, sebuah album yang sangat layak untuk menjadi bagian dari koleksi musik sahabat.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker