Tohpati Bertiga – Faces
Bulan Maret ini kita disuguhi sesuatu yang segar, bagaimana tidak, trio nyentrik bentukan seorang gitaris; tohpati bertiga, melahirkan album baru yang diberi nama Faces. Album yang lahir 5 tahun setelah riot, tentunya mengobati kerinduan kita akan komposisi-komposisi “energik” yang mereka mainkan.
Trio ini kembali memberikan ruang bagi kita dalam merespon bagaimana komposisi yang mereka mainkan. Masih dengan racikan antara fusion, progresif, eksperimental hingga rock n roll, akhirnya lahirlah album yang membuka penghujung 2017 ini dengan hal yang pastinya membahagiakan berpasang-pasang telinga kita.
Delapan komposisi yang mengisi album Faces, diceritakan dengan suara gitar yang renyah, ditimpali betotan bass dari seorang Indro Hardjodikoro, pun tak ketinggalan bowi yang memberi pengaruh energi lebih dalam komposisi-komposisi tersebut, mereka bertiga seakan-akan enggan untuk sekedar beristirahat sejenak.
Sebagai sebuah ucapan selamat datang, track pertama berjudul conviction, menyambut kita dengan sedikit soundscape di awal dengan spoken word yang mengutip sebuah Hadits dari Nabi Muhammad SAW, berbunyi
“Four things support the world:The learning of the wise, The justice of the great, The prayers of the good and the valor of the brave”
Selepas spoken word, langsung telinga kita disuguhi oleh riff yang mengingatkan saya saat menjadi remaja, kala mendengarkan Van Halen, kemudian tak ketinggalan Tohpati dan Indro yang saling tegur sapa melalui porsi solo nya masing-masing.
Sebuah track yang kontemplatif, bagaimana seorang Tohpati menyisipkan pesan tersebut melalui spoken word di awal, kemudian menerjemahkannya melalui rock nan progresif, seolah mengeluarkan sisi lain seorang Tohpati.
Track selanjutnya yang cukup menarik, memiliki judul yang sama dengan albumnya, “Faces”. Track ini menyuguhkan funk di awalnya, namun kemudian, tohpati dan Indro memberi ruang bagi Bowi untuk lebih bersenang-senang dengan drumnya.
Secara keseluruhan, album ini penuh dengan kejutan, rasa-rasanya mulai dari Yes, Allan Holdsworth, Scott Henderson, Jeff Beck, Van Halen hingga Deep Purple pun agaknya dapat kita rasakan pengaruhnya di album ini. Komposisi-komposisi yang dihasikan berkeliaran sesenangnya, memberi kejutan di akhir-akhir, tak tertebak, seperti sebuah wajah.
Subhanallah. Ada yang nulis musik. Jazz Pula. Mantap jiwa mas Andi. Tapi aku nggak begitu suka tohpati sih. Hehehe
Ku harus baca tulisan2 lainnya nih.
Bukan fans musik jazz, tapi pernah pada suatu masa selama beberapa lama, playlist penuh dengan jazz. Otw ah dengerin lagunya ?
terima kasih… biasanya dengerin musik apa? 🙂