NewsProfile

Adra Karim

Azfansadra Karim berasal dari Jakarta, Indonesia.

Mulai bermain piano sejak kecil dan pada awal 2000an mulai fokus ke musik Jazz. Berguru dengan banyak musisi di Jakarta dan mengikuti program pra-kuliah di Institut Musik Daya Indonesia. Sejalan dengan itu, sudah menjadi musisi yang cukup aktif di Indonesia, selain sebagai ‘sideman’ dari band-band Indonesia seperti Getah, Ptoret, Andien dan juga sebagai arranger, komposer dan musisi studio.

Adra memutuskan melanjutkan studi ke Belanda pada tahun 2006 untuk mempelajari Jazz Organ di ArtEZ, Enschede dan Prins Claus Conservatorium (PCC), Groningen. Belajar dengan sejumlah musisi dari Eropa dan Amerika Serikat seperti David Berkman, Jasper Soffers, Marc van Roon, John Hondorp, Michael Moore, Alex Sipiagin dan banyak lagi.

ia kemudian berkesempatan bekerja bersama dan tur di Eropa (Belanda, Italia, Spanyol, Jerman, Denmark, Lithuania, Latvia, Estonia, Slovenia) dengan berbagai musisi, Big Band dan proyek musik dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Termasuk proyek orkestra dengan John Clayton, Stageband Big Band Groningen, PCC combo feat. Randy Becker. Pada tahun 2013 mendapat kesempatan untuk mewakili Groningen di ‘Jazz Dag Rotterdam’ sebagai the Next Generation Jazz.

Setelah mendapatkan gelar Bachelor of Music di PCC, Groningen pada tahun 2011, melanjutkan studinya di Groningen dan New York dan pada tahun 2013 menyelesaikan program Master of Music di PCC, berfokus pada aplikasi musik Bali dalam aransemen dan komposisi Jazz.

Bersama Nikita Dompas, Elfa Zulham dan Indra Perkasa yang tergabung dalam Tomorrow People Ensemble, mereka merilis album tahun 2012 dan selain itu juga muncul dalam beberapa rekaman sebagai sideman baik di luar negeri maupun Indonesia seperti Warpold Wine, Viktorija Pilatovic, SORE, SOVA, TnD, Andien, Anji, Ermy Kullit dan juga dalam scoring film Indonesia seperti: Tabula Rasa dan Cahaya Dari Timur.

Saat ini kembali berdomisili di Jakarta, aktif sebagai pengajar, komposer, arranger, produser, music director dan sutradara pertujukan selain sebagai pemain organ, piano dan keyboards dalam scene musik lokal bersama bandnya TUSLAH dan Tomorrow People Ensemble dan tampil dalam berbagai festival seperti: Java Soulnation Festival, Java Jazz Festival, Indonesian Jazz Festival, Soundrenaline, We The Fest sebagai leader maupun sideman bersama: Jamie Aditya, Dira Sugandi, Andien, Aimee Saras, Aksan Sjuman, Art of Tree, Ermy Kullit, Rien Djamain, Margie Segers, Lala Karmela.

Pada Java Jazz 2015 ia mendapatkan kesempatan khusus untuk menjadi music director, arranger dan di-feature dalam program “The Ladies of Jazz: Ermy Kullit, Margie Segers, Rien Djamain” bersama Trinity Youth Orchestra dan di pertengahan tahun menjadi produser dan arranger single Ermy Kullit “Masih Ada Lagi”. Pada tahun yang sama, selain menjadi komposer musiknya, juga menyutradai pertunjukan “The Staging of the poem Don quixote by Goenawan Mohamad” yang ditampilkan di Teater Salihara, Ubud Reader Writer Festival 2015 dan Singapore Writers Festival 2015.

Adra merilis singel The Tale of Two Oranges (for OPPO Find X2 Series) tahun 2020 lalu.

Adra juga ikut serta dalam MLD Stage Bus 2021 kemarin, ia turut ambil bagian sebagai juri dalam program MLD Dare 2 Perform, sebuah inisiatif pencarian bakat Jazz yang diselenggarakan oleh MLD Spot. Selain itu ia juga terpilih sebagai kurator dari program Alur Bunyi yang digagas oleh Goethe Institut.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker