Interview

WAWANCARA WARTAJAZZ.COM DENGAN KOKO HARSOE SEPUTAR ALBUM BARUNYA MORNING DANCE

Koko Harsoe merupakan gitaris jazz asal Malang yang kini menetap di Bali dan telah menelurkan dua album solo, yang terakhir berjudul Morning Dance. Berikut ini petikan wawancara kami dengannya seputar album terbarunya ini.

WartaJazz.com: ceritakan proses pembuatan album ini
Koko Harsoe: proses pembuatan album in relative singkat karena kita rekaman purely live ,kita take 2 sifht,cuman mixingnya yang lama hampir 2 bulan,soalnya saya mixing sendiri di rumah karena baru belajar jadi agak lama he he tapi it’s fine ada hikmahnya juga ,sekarang saya bisa mixing boleh dilihat hasilnya di album saya (promosi nih he he) and sekarang saya lagi bantu mixing albumnya Erik Shondy Trio.

WartaJazz.com: album ini bercerita tentang apa
Koko Harsoe: sebetulnya album in adalah representasi perjalanan hidup saya yang saya tuang kan kedalam gaya improvisasi yang menurut saya “maaf agak subyektif” line improvisasi saya sarat dengan informasi-informasi tentang rasa bersyukur saya kepada Allah SWT atas talent yang diberikan kepada saya dan saya mau share sama siapa saja yang mendengarkannya dengan kemasan lagu original saya dan lagu standart.

WartaJazz.com: siapa saja yang terlibat didalam pembuatan album ini
Koko Harsoe: Yang terlibat dalam pembuatan album ini adalah player: Ito kurdhi (bass) – teman /sahabat saya yang sudah bermain sama saya sekitar 10 thn lebih, Ivon thilbouth(drummer) teman saya dr canada yang punya reputasi international dalam dunia jazz ,karena pengalamannya yang segudang sbg jazz session player di Canada dan USA, trus David Addes saxshophone player dari australia pernah jadi teman ngamen saya selama 3tahun di bali. Maxie sound enginer di Dj studio tempat saya rekaman, Ayip design cover cd dan saya sendiri selaku produser, player,and mixing man.

WartaJazz.com: ada beberapa lagu standard yang dimainkan, alasan kenapa memilih lagu tersebut.
Koko Harsoe: ada empat lagi standart yang saya pilih dalam album in tidak ada alasan khusus ttg hal tersebut tapi secara general saya merasa “in” dalam berimprovisasi direpertoar2 standart tsbt.

WartaJazz.com: apa perbedaan antara album ini dengan album yang anda rilis sebelumnya.
Koko Harsoe: perbedaan album ini dengan album ini dengan album pertama, kalau album pertama nuansa fusion dan new agenya lebih menonjol, sedangkan album ini suasana jazznya lebih kental dan menurut saya (maaf lagi-lagi subyektif)”di Indonesia mungkin baru pertama kali rekaman dengan gaya seperti ini”.

WartaJazz.com: album ini anda produksi sendiri, ada alasan mengapa?
Koko Harsoe: Album ini saya produksi sendiri karena sampai skrg belum ada yang mau memproduserin saya,sedangkan saya org yang produktive dalam berkarya dan udah terlalu lama (hampir lima tahun)saya tidak bikin album idealnya seorang musisi setiap tahun harus ada 1 album at least.

WartaJazz.com: kesulitan apa saja yang anda hadapi ketika memproduksi album solo kedua, kali ini
Koko Harsoe: tidak ada kesulitan yang berarti dalam pengerjaan album ini karena semua bekerja dan bermain dengan “Fun”.

WartaJazz.com: apakah yang anda rencanakan untuk mempromosikan album ini.
Koko Harsoe: ada rencana promosi album ini tapi tergantung juga promotor2 yang mau bantu saya.

WartaJazz.com: bisa diceritakan proses anda mengenal jazz
Koko Harsoe: proses saya mengenal jazz wkt saya umur 13 thn (waktu itu saya masihmaen classic guitar)saya banyak dikasih kaset2 jazz oleh tmn kakak sy,trus dikota saya di batu malang ada seorang pemain bebop guitar yaitu Edy Karamoy yang kebetulan sering maen music disekolah saya klu sekolah ngadain acara2 natal dlsb,beliau nyumbang karena anaknya sekolah disitu jg,dr stulah saya tambah penasaran dengan music jazz.tapi beliau orgnya tertutup sekali dan tdk mau menerima murid,akhirnya saya punya akal, anaknya bernama Susan kan temen, trus saya minta tolong untuk nyuriin bukunya bapaknya sbntr aja utk saya copy(waktu itu di indonesia mgnkn jrg sekali buku2 jazz)akhirnya saya dapa buku sylabus jazz chord dan real book dari situlah saya mengenal jazz.

WartaJazz.com: apa definisi jazz menurut anda
Koko Harsoe: jazz menurut saya adalah kanvas utk melukiskan spirit kita berupa bunyi/nada.

WartaJazz.com: apakah ada pengaruh keluarga (orang tua) yang juga memainkan musik, bagaimana dengan saudara yang lain
Koko Harsoe: Pengaruh yang paling besar adalah ibu saya “haswati”almarhumah ,boleh dibilang beliaulah guru gitar pertama saya ,ibu saya mengajari saya pegang chord G,d,a,c,e,f,b dengan Tuning keroncong (senar E bass menjadi G). Lagu pertamayang beliau ajarkan adalah rangkaian melati kalau ngga salah ciptaan Ismail Marjuki.

WartaJazz.com: siapa tokoh musik jazz favorit anda – dalam dan luar negeri?
Koko Harsoe: tokoh musik panutan saya dalam negeri Edy Karamoy, Yose Haryo Soeyoto (modern composer), luar negeri ada banyak: Miles Davis, John Coltrane, Joe Lovano, Bill Evans, John Mc Laughlin, Pat Martino dll.

WartaJazz.com: diluar musik apakah anda memiliki ketertarikan pada suatu bidang/hobby tertentu, membaca buku misalnya, buku apa yang suka?
Koko Harsoe: diluar musik saya hoby baca saya suka baca bukunya pramoedya beliu termasuk salah satu figur saya, buku-buku karya soekarno,dan filsafat spt: Nietzsce, Mark, dan Raymond Arond dll, kalau buku-buku musik banyak sekali yang saya baca…dan kadang-kadang olahraga bersepeda

WartaJazz.com: apa album favorit anda?
Koko Harsoe: Album favorit saya adalah step ahead nya miles davis,pat Matheny Ttrio, John McLaughlin Shakti album dan banyak lagi…

WartaJazz.com: apa makanan kesukaan anda?
Koko Harsoe: makanan kesukaan saya pokoknya yang banyak sayurnya dan harus pedas he he..

WartaJazz.com: film apa yang anda suka?
Koko Harsoe: saya suka film musical spt the faboulus bakers boy,sound of music,chichago,dan film 2 mafia spt al capone,serta film2 yang di bintangi al pacino,robert de neiro,Jodie foster saya suka

WartaJazz.com: apa anda ada rencana berkolaborasi dengan musik tradisional jawa mengingat anda dari malang atau dari bali seperti yang sudah pernah dilakukan oleh gitaris lain?
Koko Harsoe: tentang kolaborasi dng seni tradisional saya beberapa kali sudah melakukan secara live ttapi secara recording belum al;tahun la lu saya berkolaborasi dengan tokoh ludruk terkenal yaitu cak Kartolo di acara Surabaya full music dan menjadi head line di surabaya post(beritanya bisa dibaca di www.d-infokom-jatim.go.id/news.php?id=7681.trio dengan kendang banyuwangi dan serunai batak pas acara jazz merah putih, berkolaborasi dengan penari utama ila galigo di Warung Lapau pada acara hapening art. Kedepan saya mungkin akan melakukan kolaborasi dengan tradisional music dengan konsep album mudah-mudahan cepet jadi.

WartaJazz.com: mengenai film musikal, apa ada rencana untuk mengisi musik film pendek misalnya?
Koko Harsoe: saya pernah bikin musik film dokumenter bbrp thn yang lalu ttg surfing di bali(wkt itu th 1995 org german yang pesen tapi syang sayang saya ngga ada filenya) musik film pendek saya tertarik jg utk bikin juga film panjang kalu ada challenge atau tawaran saya dengan senang hati akan menerimanya.

WartaJazz.com: apakah anda main regular? dimana penonton bisa menikmati musik anda?
Koko Harsoe: saya maen regular dengan format Koko Quartet di jazz barr &grill setiap hari minggu, hari senin di piano bar bali hyatt sanur, koko trio bass guitar saxsophone di the legian hr jumat&sabtu,koko trio bass,guitar,vocal di hu’u bar and resto kerobokan hr rabu&kamis.

WartaJazz.com: apakah anda juga mengajar?
Koko Harsoe: Sekarang hanya ada murid (yang les) piano

WartaJazz.com: apa rencana anda berikutnya
Koko Harsoe: rencana berikut saya mau bikin web and jualan lagu saya via web saya

WartaJazz.com: apa nama website anda (nanti kalo udah bs dibuka)
Koko Harsoe: nama web saya www.kokoharsoemusic.com

WartaJazz.com: Apakah ada rencana tour keluar negeri?
Koko Harsoe: belum ada rencana tour ke luar negeri.

WartaJazz.com: kesulitan terbesar apa yang anda hadapi dalam karir bermusik?
Koko Harsoe: kesulitan terbesar dalam berkarir dimusik,adalah bagaimana caranya musik saya bs get internationally,soalnya jazz barometernya sangat universal.

WartaJazz.com: Apakah anda sering pulang kampung dan main di kota asal anda Malang?
Koko Harsoe: saya jarang manggung di malang.

WartaJazz.com: Pengalaman manggung bermain bersama musisi internasional, pernah dengan siapa saja dan kapan?
Koko Harsoe: Bermain dengan musisi international yang paling berkesan adalah bermain dengan maestro Herbie Hancock thn 1997 di intercontiniental bali wkt itu peter gonta yang bawa dia and musisi indonesia yang maen :saya, indro bass, ito kurdi dan inang, beliau sangat terkesan sama kita karena kita bisa maen lagu-lagunya dia, “maiden voyage”, “cantaloupe island” dan lain-lain. Yang kedua saya pernah in concert di jazz cafe ubud dengan drummernya Chick Corea waktu dia pertama bikin Quintet yaitu Billy Ashley (maaf mungkin salah penulisannnya)thn 2002.

WartaJazz: Terima kasih mas Koko
Koko Harsoe: Terima kasih juga mas.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker