Rani Jambak hadir di Guelph Jazz Festival 2025 Kanada: Dialog Musik, Ekologi, dan Identitas
Musik Tak Biasa, Energi Komunitas, dan Perayaan Kreativitas
						Guelph Jazz Festival siap kembali hadir pada 12–14 September 2025 di kota Guelph, Ontario, Kanada. Festival yang sejak 1994 dikenal sebagai ruang bagi musik jazz yang eksperimental dan tak konvensional ini akan kembali menghadirkan konser intim, pertunjukan gratis di ruang publik, hingga parade komunitas penuh semangat.
Tahun ini, visual festival menampilkan karya seniman lokal Ahmri Vandeborne berjudul reach your hand out and fall right through. Karya tersebut sebelumnya sempat dipamerkan di Art Gallery of Guelph, dan kini menjadi pusat visual identitas festival, menegaskan hubungan erat antara seni rupa, komunitas, dan musik.
Selama lebih dari 30 tahun, Guelph Jazz Festival telah menghadirkan musisi lintas generasi dan gaya — mulai dari Anthony Braxton, William Parker, Bill Frisell, Marianne Trudel, BADBADNOTGOOD, Witch Prophet, hingga Darius Jones. Komitmennya tetap sama: menghadirkan musik yang mencerminkan dunia tempat kita hidup, sambil membuatnya dapat diakses oleh audiens seluas mungkin melalui konser, program edukasi, dan pertunjukan gratis.
Line-up 2025 menampilkan nama-nama segar maupun legendaris: Rani Jambak (Indonesia), Thanya Iyer, Queen Mab yang merayakan 40 tahun perjalanan, hingga Saxophone Choir dan kolaborasi unik no beginning, no end bersama Patricia Nicholson. Parade komunitas, instalasi interaktif, hingga eksperimen Six Turntables juga menambah warna festival tahun ini.
***
Salah satu momen penting di Guelph Jazz Festival 2025 adalah kehadiran Rani Jambak, seniman suara sekaligus aktivis ekologi asal Sumatra Barat. Ia akan tampil dalam program kolaboratif bersama Musagetes’ Wet Sounds Series, yang menggabungkan percakapan mendalam dan pertunjukan musik.
Acara ini dibuka dengan diskusi panel selama satu jam bersama Rani Jambak, musisi eksperimental-pop asal Montréal Thanya Iyer, serta moderator Anna Bowen dan Shalaka Jadhav. Percakapan ini akan mengeksplorasi tema besar seperti kekacauan iklim, perawatan, rasa memiliki, dan akar leluhur. Para pembicara akan menyoroti bagaimana musik mereka berinteraksi dengan unsur manusia maupun non-manusia, serta peran musik dalam memperkuat pengetahuan leluhur yang sering terpinggirkan di tengah ketidakpastian global.
Setelah jeda singkat, acara berlanjut dengan pertunjukan selama 45 menit oleh Rani Jambak yang menghadirkan karya inovatifnya bersama Kincia Aia, roda air tradisional khas Sumatra. Penampilan ini akan memperluas horizon festival dengan membawa perspektif lokal Nusantara ke panggung internasional, sekaligus menegaskan bagaimana musik dapat menjadi ruang perlawanan, penyembuhan, dan jembatan lintas budaya.
Sejak didirikan oleh Ajay Heble, festival ini telah mengantongi berbagai penghargaan, termasuk Premier’s Award for Excellence in the Arts (2010) dan tiga kali menerima Lieutenant Governor’s Award for the Arts. Dengan reputasi internasional yang kuat, Guelph Jazz Festival tetap menjadi rumah bagi musik yang berani, komunitas yang hangat, dan suara-suara kreatif dari seluruh dunia.
				
					
