Jasper Blom Quartet & Kelapa Muda sapa pecinta Jazz Indonesia di tiga kota
Jasper Blom Quartet yang dipimpin oleh Saksofonis pemenang Boy Edgar Prijs 2019 – penghargaan musik jazz dan improvisasi bergengsi di Belanda, Jasper Blom bersama Jamie Peet (drums), Glenn Gaddum (bass), dan Reiner Baas (bass) akan tampil menyapa penikmat Jazz Indonesia di tiga kota yakni Jakarta, Bandung dan Semarang.
Acara yang dipersembahkan oleh Erasmus Huis – Pusat Kebudayaan Belanda di Jakarta – akan menampilkan trio kakak-beradik asal Lampung pemenang The Papandayan Jazz Festival Jazz Competition tahun 2021 yaitu Kelapa Muda.
Kedua jazzer menarik ini akan menyapa publik pada Kamis (06/10/2022) di Erasmus Huis (Jakarta), lalu tampil di Mirten Lounge, The Papandayan Hotel (Bandung) pada hari Sabtu (08/10/2022) dan terakhir di Rajawali Semarang Cultural Centre di hari Selasa (11/10/2022).
Informasi mengenai konser dapat dibaca di akun IG @erasmushuis_jakarta
***
Jasper Blom telah tampil bersama Lee Konitz, Chet Baker, Nat Adderley, Bob Brookmeyer, George Duke, Randy Crawford, David Liebman, Conrad Herwig dan banyak artis terkenal internasional lainnya dan dianggap sebagai salah satu pemain paling versatile di kawasan Belgia, Belanda dan Luksemburg.
Kelapa Muda sendiri dahulunya bernama Three songs alias Tiga Song Bersaudara dan telah memiliki reputasi bermain jazz diberbagai festival dan event di Indonesia. Awal Juli 2022 lalu Samuel Song (bass), Abraham Song (gitar) dan Josafat Song (drums), sempat mencuri perhatian publik penikmat musik Jazz di Singapura dalam program Jazz in July yang digelar sebulan penuh di Esplanade atau teater durian.
Mei lalu Jasper Blom datang ke Indonesia untuk berkolaborasi dan membuat musik bersama Kelapa Muda di Lampung, dan dilanjutkan dengan mengundang, Kelapa Muda untuk sempat tur singkat di Belanda dengan tampil di Het Pothuys (Utrecht,) Dizzy (Rotterdam), Alto dan Cafe Czar (Amsterdam) serta Tong-tong Fair di Den Haag di awal September 2022 lalu.
Bahkan dalam kesempatan penampilan mereka yang juga menyertakan pemain harmonika Rega Dauna, mereka mendapat kehormatan ditonton oleh salah satu maestro jazz, pianis Brad Mehldau yang akhirnya ikut berjamsession.