Profile

Chris Potter – Sang saksofonis yang paling banyak dipelajari dan ditiru di dunia

Chris Potter, seorang pemain saksofon yang dikenal sebagai solois kelas dunia, komposer ulung, dan pemimpin band tangguh, telah menjelma sebagai salah satu pemimpin generasinya.

Down Beat menyebutnya sebagai ‘Salah satu pemain saksofon yang paling banyak dipelajari (dan disalin) di planet ini,’ sementara Jazz Times mengakui keberadaannya sebagai ‘sosok terkenal internasional.’

Dikenal sebagai ‘salah satu musisi terbaik saat ini’ oleh negarawan saksofon jazz senior Dave Liebman, pendapat ini juga didukung oleh pembaca Down Beat yang menempatkannya sebagai runner-up setelah pemain saksofon tenor Sonny Rollins dalam Poll Pembaca majalah pada tahun 2008.

Sebagai seorang improvisator yang kuat dan musisi termuda yang meraih Hadiah Jazzpar Denmark, Chris Potter memiliki diskografi mengesankan yang mencakup 20 album sebagai pemimpin dan pengiring dalam lebih dari 150 album.

Pengakuan tambahan datang melalui nominasi Grammy Award untuk karyanya sebagai solois di lagu ‘In Vogue’ dari album “Pink Elephant Magic” milik Joanne Brackeen pada tahun 1999. Chris Potter juga membuat penampilan mencolok dalam album pemenang Grammy “Two Against Nature” milik Steely Dan pada tahun 2000.

Kerjasamanya dengan nama-nama terkemuka dalam dunia jazz, seperti Herbie Hancock, Dave Holland, John Scofield, Mingus Big Band, Jim Hall, Paul Motian, Dave Douglas, Ray Brown, dan banyak lagi, telah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tokoh utama dalam dunia musik jazz.

Lahir pada tanggal 1 Januari 1971 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Chris Potter telah mencapai prestasi luar biasa dalam karirnya. Albumnya yang mendapat pengakuan pada tahun 1998, “Vertigo,” diakui sebagai salah satu dari sepuluh CD jazz terbaik oleh majalah Jazziz dan The New York Times. Inspirasi di balik album ini muncul dari pengalaman pahit saat ia menghadapi penyakit Ménière yang menyebabkan pusing berat dan kerusakan pendengaran pada salah satu telinganya.

Pencapaian Chris semakin bersinar dengan nominasi Grammy Award untuk kategori Best Jazz Instrumental Solo atas kontribusinya dalam album “Pink Elephant Magic” milik Joanne Brackeen. Tahun 2000, dia menerima Jazzpar Prize sebagai penghargaan tambahan atas keunggulannya. Pada tahun 2004, albumnya yang berjudul “Lift: Live at Village Vanguard” diakui sebagai salah satu dari sepuluh rekaman jazz terbaik tahun itu oleh Fred Kaplan dari Slate.

Chris Potter juga memperoleh pengakuan melalui berbagai survei dan pemilihan kritikus jazz. Ia dinobatkan sebagai Rising Star untuk Best Tenor Saxophonist dalam survei Down Beat pada tahun 2004, 2005, 2006, dan 2007. Puncak penghargaan datang pada tahun 2013 ketika ia dihormati sebagai Tenor Saxophonist of the Year oleh Jazz Journalists Association. Dengan pencapaiannya yang mengesankan, Chris Potter terus mengukir jejaknya sebagai salah satu tokoh utama dalam dunia musik jazz.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker