Profile

Yoshiko Kishino, pianis jazz Jepang yang elegan dan berkelas

Pianis yang elegan dan berkelas, Yoshiko Kishino, telah memukau berbagai penggemar dengan permainan piano yang anggun dan penampilan panggung yang memukau.

Wanita kelahiran 15 Oktober 1960 di Tokyo, Jepang, ini belajar musik klasik di Sekolah Musik Toho Gakuen, mencari arah baru dalam musik jazz. Selama masa sekolahnya di sana, ia juga melanjutkan kegiatan bermusiknya yang beralih dari genre rock ke jazz kontemporer/fusi, terinspirasi oleh musisi populer seperti Lee Ritenour (gitaris) dan Sadao Watanabe (saksofonis).

Ia dua kali meraih penghargaan sebagai “Keyboardis Terbaik” dalam kontes musik populer Yamaha, yang merupakan pintu gerbang prestisius menuju kesuksesan bagi musisi amatir, yang memperluas wawasannya melalui musik pop.

Setelah lulus, ia membentuk grupnya sendiri dan sambil melakukan pertunjukan, ia berkonsentrasi untuk mengasah keterampilan menulis dan menyusun lagunya. Melalui pengalaman tampil di atas panggung, ia menyadari pentingnya “ad-lib” dan minatnya terhadap jazz meningkat dengan cepat. Ia merasa bahwa idola masa mudanya adalah Oscar Peterson. Pada tahun 1987, ia membuat soundtrack untuk film “Hoshizora no mukou no kuni” yang diproduksi oleh Shochiku dan mendapat sambutan yang baik.

Pada tahun 1995, Kishino merekam album debutnya “Fairy Tale” di New York sebagai artis perempuan Jepang pertama untuk GRP Records. Album ini sangat diapresiasi baik di dalam negeri maupun internasional, sebagai langkah awal yang mantap yang diambil oleh seorang artis baru yang “panas”.

Pada tahun 2000, Kishino merekam album orkestrasi pertamanya “Tenderness” di Los Angeles yang dirilis pada bulan September. Album ini membantu memperkuat valuasi dan popularitasnya sebagai pianis jazz era baru. Dan juga DVD pertamanya “Tenderness” yang menampilkan konser di Akasaka Blitz dirilis.

Pada tahun 2002, setelah 2 tahun sejak hit terakhir “Tenderness”, Kishino merilis album yang dinanti-nantikan, album keduanya, “SIESTA”. Album ini termasuk nomor Bossa Nova paling populer yang dapat disebut “Brazilian Elegance”. “SIESTA” dilakukan di New York dan Tokyo dengan artis terkenal seperti Marc Johnson, Romero Lubambo, Danny Gottlieb, dan Emiko Shiratori yang menyanyikan Corcovado dan Siesta oleh Yoshiko Kishino sebagai vokalis tamu.

Baca:
Yoshiko Kishino – Seista

Dengan terus merilis karya dan aktif tampil di panggung, Kino telah membangun reputasi sebagai salah satu artis terkemuka dengan popularitas dan kemampuan yang konsisten.

Dalam kolaborasi Trio dan String Quartet, ia menyajikan program yang berpusat pada tema “Plays Bossa Nova”, menampilkan berbagai lagu Bossa Nova yang menjadi keahliannya. Keindahan saudade dan groove yang memikat darinya menghiasi panggung Blue Note Tokyo.

Yoshiko Kishino juga pernah tampil di Bali International Jazz Rendesvous pada tahun 2004.

Shigeko Suzuki dan Yoshiko Kishino merilis album kolaborasi With You dibawah label Sony. Dua album berikutnya Anthology – 20th Anniversary dan Nuage dirilis masing-masing pada 2015 dan 2018lewat label Universal Music.

Lebih lanjut:

  • http://www.kishino.net
  • https://www.instagram.com/yoshiko_kishino/

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker