Profile

Oele Pattiselanno, sang maestro gitar dalam dunia Jazz Indonesia

Gitaris Oele Pattiselanno bukan nama asing lagi didalam dunia jazz di Indonesia. Ia bisa dikatakan merupakan gitaris nomor wahid di negeri ini yang sangat akurat dalam permainannya. Pria kelahiran Malang, 22 April 1946 ini bernama panjang Julius Sjoerd Pattiselanno.

Sejak kecil ia sudah pandai memainkan gitar. Kerap mendengarkan musik jazz, lantaran sang ayah – Piet Pattiselanno, seorang pejabat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang gemar jazz dan menjadi pemain hawaiian di Surabaya – memutar piringan hitam Stan Kenton, Art Tatum, Oscar Peterson, Jim Hall dan Kenny Burrel.

Oele belajar otodidak, walau sempat berguru selama setahun dengan Jack Lemmers – nama lain dari almarhum Jack Lesmana, tokoh jazz legendaris Indonesia – sebelum Jack keburu pindah ke Jakarta.

Tahun 1963 Oele Pattiselanno sempat bergabung dengan band Cressendo, dimana kedua adiknya, Perry Pattiselanno (bass) dan Jacky Pattiselanno (drums) turut bergabung selain bersama Danny Jozal dan Didi Soekarno. Mereka memainkan beragam musik diberbagai tempat di Surabaya seperti Gelora Wijaya Kusuma, Balai Sahabat dan lainnya. Kelompok ini sempat pula manggung di kota Magelang.

Tahun 1968 Oele dan adik-adiknya hijrah ke Bandung, lantaran sebuah tawaran bermain di Hotel Savoy Homman. Disinilah Oele membentuk Savoy Rhythm bersama Perry dan Jacky, dan turut bergabung gitaris Wimpy Pattipeilohy.

Sekitar tahun 70an, Oele kembali hijrah ke Jakarta dan bertemu dengan Jack Lesmana. Ia diajak Jack Lesmana mengisi rekaman musik, mengiringi Rien Jamain dan Margie Segers. Diluar itu, ia bermain secara freelance pada beberapa grup selain untuk Jazz Riders.

Bersama Indra Malaon, Eddy Sutanto, Hanny Joseph, Abadi Soesman, Januar Ishak, Billy Silabumi dan lain-lain, ia mendirikan Yayasan Jazz Indonesia yang menaungi organisasi Perhimpunan Jazz Indonesia (PJI) pada tahun 1984.

Ia juga mendirikan Cruiser Four bersama Cendy Luntungan, Perry Pattiselanno dan Sutrisno (sax) dan bermain rutin di Hotel Sahid. Sempat pula membentuk Mellow Tones bersama Didi Chia, Jeffrey Tahalele, Perry dan Douglas de Vega.

Grup lain yang didirikannya adalah Oele Pattiselanno and friends yang memiliki anggota Didi Chia, Jilly Likumahua, Yance Manusama, Jacky Pattiselanno dan Otti Jamalus.

Ia juga pernah tergabung dalam Mahadewa bersama Glenn Fredly, Yance Manusama, Otti Jamalus, Inang Noorsaid, Eka Bakti dan Arief Setiadi.

Oele Pattiselanno sempat berduet dengan Riza Arshad (akordeon dan piano) dan merilis album berjudul ‘Talks’ dibawah Chico&Ira Productions. Bersama Arie Ayunir (drum) dan Yance Manusama (bass), serta Riza Arshad, Oele sempat membentuk sebuah kelompok AYOR.

Dalam sebuah kesempatan Riza Arshad mengomentari permainan Oele Pattiselanno “…recognizable performance as an intellectually intuitive guitar player who gives soul in his touch and not just focused only on his skill and sound…”.

Oele juga sempat merilis Worship Through Accoustic Guitar yang merupakan album gospel. Selain itu sempat terlibat juga dalam beberapa rekaman jazz seperti Syaharani, Benny Likumahuwa and Friends, Mei Sheum & Friends, Eden Atwood, Peppi Kamadhatu, Dwiki Dharmawan hingga Rumah Ketujuh-nya Indra Lesmana dan Erwin Gutawa – Koes Plus.

Selain aktif dipanggung jazz tanah air, Oele Pattiselanno juga sempat menggelar konser “Oele Pattiselanno and Friends” Mei 2005, juga tampil di beberapa edisi Java Jazz Festival (2005/2006/2015), Bali Jazz Festival (2005), Jak Jazz Festival (2006) dan Jogja Jazz Fiesta 2006.

Bulan Januari 2007, Oele Pattiselanno merilis album “Plays Standards” yang dikerjakannya bersama musisi dari Belanda Peter Ypma, Aab Schaap, Erick van der Lutj serta Marius Beets dan dirilis label Musikita Records, sebuah perusahaan rekaman yang didirikan oleh Dwiki Dharmawan.

Baca:
Oele Pattiselanno – Plays Standards

Di tahun 2017, Oele dan Tiyo tampil di Maratua Jazz & Dive Fiesta bersama Tiwi Shakuhachi. Di tahun ini pula ia mendukung Essential Love bersama Revo Marty.

Oele Pattiselanno bersama Tohpati dan Tiyo Alibasjah tampil dalam Konser Jazz 3 Generasi di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america di Jakarta pada 26 Januari 2018, sebuah acara yang diproduksi oleh WartaJazz & @america.

Saat Gitaris Jazz Indonesia dari 3 Generasi bertemu di @america

Ditengah pandemi Covid19, Oele meluncurkan single Lonely but not Alone bersama penyanyi Nesia Ardi pada tahun 2021.

Oele pernah mendapatkan penghargaan dari The Papandayan Jazz Fest berupa Tribute Award atas kontribusi luar biasanya dalam perkembangan musik jazz di Indonesia, termasuk menjadi mentor bagi Tiyo Alibasjah, Robert MR, Nikita Dompas dan Aditya Bayu.

Baca:
Gitaris Jazz Indonesia Oele Pattiselano luncurkan singel Lonely But Not Alone

Pada Agustus 2023 lalu Oele Pattiselanno membantu Hezky Joe merilis karya Teras dan Angin Malam.

Oele Pattiselanno kerap tampil secara reguler di Artoz, sebuah kelab yang dimiliki Arifin Panigoro, seorang pencinta Jazz.

Dipublikasi pertama kali pada Jan 18, 2007 
Diupdate 23 April 2024

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker